Share this:
Jakarta-ketika seseorang divonis terdeteksi kanker, hal yang paling dibutuhkan adalah dukungan dari lingkungan sosial dan keluarga. Dengan adanya support, pasien kanker umumnya menjadi lebih semangat untuk menjalani proses pengobatan yakni akhirnya dapat sembuh.
Menyadari akan hal itu, Aryanthi Baramuli putri, seorang Survivor kanker payudara mendirikan Pusat informasi dan dukungan kanker (CISC) di tahun 2003. “Vonis kanker tentu saja membuat mereka down, sehingga butuh support dari keluarga dan lingkungan sosial agar dapat terus bersemangat Pit penyakit,” kata Aryanthi Baramuli putri di acara “hari kanker kanker payudara” di Mall Ciputra Jakarta, Baru-baru ini.
CICS didirikan oleh para Survivor kanker dan para orangtua yang anaknya pernah menderita kanker. Kegiatan utama mereka tentu saja memberikan dukungan moral, emosional, dan sosial bagi penderita maupun keluarga. “Kami adalah contoh orang-orang yang berhasil sembuh dari kanker. Dengan dukungan kami, diharapkan mereka jadi lebih Tyo untuk bisa sembuh, “kata wanita kelahiran Jakarta, 18 Oktober 1964 ini.
Selain memberi dukungan, CISC sebagai pusat yang menjadi kanker juga berupaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker. “Tentang ini sangat sangat memperhatikan agar masyarakat juga lebih AWARE akan bahaya kanker dan menyadari pentingnya deteksi dini,” tambahnya lagi.
Di efek samping itu, CISC juga menyediakan tiga rumah singgah di dekat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan rumah sakit kanker Dharmais Jakarta. Rumah singgah ini bisa dipergunakan oleh pasien kanker dari daerah yang dirujuk ke rumah sakit di Jakarta, khususnya dari golongan tidak mampu.
“Pengobatan kanker itu membutuhkan saat yang tidak Minute. Adviesraad di daerah, Fasilitas kesehatan yang dapat mengobati kanker juga belum banyak. Dengan dukungan para donatur, CISC juga terregistrasi memiliki tiga rumah singgah bagi pasien dan pendamping selama menjalani terapi di Jakarta, “terang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tersebut.