Kanker Payudara
Kanker ini terjadi di area payudara dan sekitarnya. Payudara merupakan bagian tubuh yang terutama disusun oleh jaringan lemak. Di alamnya, terdapat struktur berukuran kecil, seperti tabung dan menyimpan kelenjar susu. Bagian ini disebut lobulus. Terdapat juga saluran-saluran kecil yang menghubungkan kelenjar-kelenjarsusu untuk mengalirkan air susu ke puting.
Di payudara, selain jaringan lemak, terdapat pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Sekitar 90% kanker payudara berasal dari Saluran (duktus) atau Kelenjar (lobus) di payudara
Di Indonesia, kanker payudara merupakan Insiden no.1 tertinggi (Globocan 2018) . Diperkirakan setiap tahun terjadi 23.140 kasus baru.
Peringkat No.1 Kasus baru kanker pada PEREMPUAN di Indonesia tahun 2018
Siapa yang berisiko terkena kanker payudara?
Faktor yang berisiko terjadi kanker payudara antara lain:
- Mengalami Haid pertama pada usia muda (di bawah 12 tahun)
- Menopause pada usia yang lebih tua (di atas usia 50 tahun )
- Tidak pernah menyusui anak
- Melahirkan anak pertama pada usia lebih tua ( di atas usia 35 tahun )
- Pernah ada tumor jinak mammae
- Riwayat keluarga menderita kanker
- Mengikuti terapi hormon dalam jangka waktu yang lama
- Obesitas
- Terpapar radiasi
Adapun perempuan dikatakan memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara, jika:
- Memiliki kenaikan risiko sebanyak 20-25% berdasarkan riwayat keluarga
- Terdapat kondisi genetik tertentu (perubahan gen BRCA1 or BRCA2)
- Terdapat keluarga kandung dengan kondisi perubahan gen (orang tua, kakak, adik, anak) BRCA1 or BRCA2
- Memiliki riwayat radiasi pada area dada saat usia 10-30 tahun
- Memiliki kondisi penyakit tertentu, seperti Sindrom Li-Fraumeni, Sindrom Cowden, atau Sindrom Bannayan-Riley-Ruvalcaba, atau keluarga kandung yang memiliki penyakit sindrom tersebut.
Gejala Kanker Payudara
Di Indonesia, sayangnya banyak pasien kanker payudara itu datang berobat ke medis ketika stadium sudah lanjut. Memang, kanker ini di masa awal tanpa keluhan yang dirasakan pasiennya. Ada benjolan, tapi diabaikan saja karena kecil (seukuran kacang hijau) dan tidak menimbulkan gangguan atau rasa nyeri, bahkan tak terasa.
Keluhan timbul ketika kanker payudara sudah memasuki tahap lanjut yang ditandai:
- Benjolan, tidak terlihat namun dapat dirasakan
- Perubahan pada kulit payudara. Terlihat tertarik ke dalam atau mengerut
- Perubahan pada puting. Bentuknya seperti tertarik ke dalam)
- Keluar cairan dari puting
- Timbul luka kemerahan atau keropeng (krusta) di area payudara.
Kanker payudara pada stadium lanjut ini juga membuat ukuran tumor makin besar, Luka ditimbulkan yang tidak sembuh-sembuh, di dalam tubuh terjadi penyebaran sel kanker ke kelenjar getah bening serta melalui darah juga menyebar ke organ lain, seperti ke area paru, hati, otak, dan tulang belakang.
WAJIB! Deteksi Dini kanker payudara
Jika Anda rutin melakukan deteksi dini teratur untuk kanker payudara, maka kanker akan terdeteksi sejak dini. Sehingga meskipun menderita kanker, maka Anda:
- kemungkinan tidak perlu kemoterapi atau radiasi
- kemungkinan tidak perlu mengangkat kelenjar getah bening, sehingga terhindar dari limfedema (bengkak karena aliran getah bening tidak lancar)
- dapat dilakukan operasi yang masih dapat mempertahankan fungsi dan estetik payudara
- terhindar dari pembiayaan besar untuk pengobatan kanker payudara
Deteksi kanker payudara ini dilakukan dengan:
- skrining lewat USG mammae
- skrining dengan Mammografi
- SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri).
Para perempuan bisa melalukan pemeriksaan payudara sendiri dengan melihat dan perabaan untuk mencek:
- apakah ada benjolan
- apakah puting tertarik ke dalam
- apakah ada kulit yang tertarik ke dalam
- apakah ada perubahan kulit
- apakah ada kemerahan/luka kulit
- apakah ada keluar cairan dari puting
Pengobatan kanker payudara
Tata laksana pengobatan kanker payudara bergantung pada:
- Ukuran Tumor (T)
- Jenis Invasive atau in situ
- Keterlibatan kelenjar getah bening(N)
- Penyebaran ke organ lain (M)
Untuk pengobatan kanker payudara sendiri ada beberapa cara, yaitu :
✓ Pembedahan untuk mengangkat sel atau organ yang terkena kanker
✓ Radioterapi untuk memastikan sel-sel kanker sudah hilang
✓ Kemoterapi untuk membunuh bibit kanker
✓ Terapi Hormon
✓ Terapi Target
Sumber: makalah presentasi Kanker Payudara dalam acara Training Of Speakers sebagai rangkaian WORLD CANCER DAY 2019 yang diselenggarakan oleh KPKN, Kemenkes RI, RSCM, FKUI
Comments are closed.